Organisasi Administrasi
Perpustakaan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manajemen
memiliki peran bagi setiap organisasi, perseorangan maupun lembaga dalam
mewujudkan cita-cita atau tujuan. Perpustakaan sekolah, merupakan salah satu
organisasi kecil disekolah yang memiliki tujuan agar dapat memberi pelayanan
yang terbaik kepada para pemakainya. Untuk mewujudkan tujuan ini, tentu tidak
lepas dari peran manajemen yang memiliki berbagai aspek. Yang menjadi kajian
utama adalah bagaimanakah aspek-aspek manajemen dapat diaplikasikan di
perpustakaan sekolah sesuai dengan kedudukan atau posisinya dalam struktur
sekolah secara keseluruhan.
Dalam
menjalankan aktivitas organisasi disekolah
tentu saja sangat berkaitan dengan kedudukan perpustakaan sekolah dalam
struktur organisasi sekolah, majemen perpustakaan sekolah dan aspek-aspeknya,
serta bagaimana perpustakaan sekolah menjalin kerjasama dengan lembaga lain
dalam upaya meningkatkan fungsi dan perannya.
B.
Batasan Masalah
1)
Bagaimana kedudukan perpustakaan di
struktur oganisasi sekolah?
2)
Apa yang menjadi aspek-aspek
manajemen di sekolah?
3)
Bagaimana anggaran perpustakaan
sekolah?
4)
Mengapa laporan kegiatan perpustakaan
sekolah dibutuhkan?
5)
Mengapa kerja sama perpustakaan
sekolah dengan lembaga lain sangat dibutuhkan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Manajemen
Perpustakaan Sekolah
Banyak yang
memberikan definisi manajemen, mulai dari yang sederhana hingga definisi yang
rinci. Meskipun demikian definisi yang beraneka ragam ini pada hakekatnya
mengandung pengertian yang sama. Berikut adalah definisi manajemen:
a. Definisi
Manajemen
1. Fredik
Winslow Taylor
Suatu percobaan yang
sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan
perusahaan (dan organisasi lain) atau setiap system kerjasama manusia dengan
sikap dan jiwa seseorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan,
analisis, pengukuran, percobaan dan pembuktian
2. Encyclopedia Of Social Sciences
Manajemen adalah
proses pelaksanaan, pencapaian tujuan tertentu yang diselenggarakan dengan
pengawasan
3. George
Terry
Manajemen adalah
pencapaian tujuan tertentu dengan mempergunakan bantuan orang lain
Dari beberapa
definisi tersebut yang dikemukakan oleh para ahli, secara umum memiliki
pengertian yang sama. Andaipun terdapat perbedaan, itu adalah semata-mata
karena penekanan pada sudut pandang mereka.
b. Aspek
Manajemen
Agar
perpustakaan sekolah dapat member layanan yang maksimal kepada pengguna, perlu
adanya pengelolaan atau manejemen terhadap segala sesuatu yang ada kaitannya.
Kegiatan manajemen atau pengelolaan meliputi beberapa aspek. Walaupun terdapat
perbedaan atau variasi mnegenai aspek-aspek manajemen namun pengertiannya sama.
Beberapa pandangan tentang aspek-aspek manajemen yang dikemukakan oleh para
ahli yang dirangkum oleh Heidjrachman R :
1. Koontz
dan o’donnel
Aspek-aspek
manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan pegawai atau
staffing, pengarahan dan pengendalian
2. Stoner
Stoner mengemukakan
bahwa manajemen meliputi aspek-aspek: perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian
3. Newman
Aspek-aspek
manajemen yang dikemukakan oleh newman adalah perencanaan, pengorganisasian,
assembling, sumber-sumber, pengarahan, pengendalian
4. Terry
Terry berpendapat
bahwa manajemen adalah meliputi adalah aspek-aspek : perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian
a. Perencanaan
(planning)
Perencanaan
merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam proses pengolahan
perpustakaan sekolah. Dalam planning diperlukan studi tentang masa yang akan
datang dan perencanaan langkah-langkah operasional yang harus dilakukan.
Barangkali suatu pertanyaan yang perlu dipikirkan dalam aspek perencanaan ini
adalah “kepada siapa pengolahan ini ditujukan” pertanyaan sederhana ini dapat
memberikan suatu pedoman bagi pengelola dalam hal ini adalah pustakawan untuk
menentukan hal-hal yang perlu dilakukan.
Ada beberapa hal penting dalam hal
perencanaan:
1) Menentukan
tujuan perpustakaan sekolah
Tujuan pernyataan Edmunds, akan
mengingatkan kepada pengelola terhadap pelayanan yang akan diberikan, dan dalam
waktu yang bersamaan, dapat pula membantu pengelola dalam memilih dan
menentukan perioritas yang perlu dikerjakan
2) Mengidentifikasi
pemakai perpustakaan sekolah yang akan dilayani, dan mengelola perpustakaan
untuk memenuhi kebutuhan para pemakai
Dalam tahap
perncanaan, identifikasi terhadap masyarakat sekolah, guru dan siswa, dan
kebutuhannya harus sungguh-sungguh dipikirkan. Kebutuhan siswa berfariasi
sesuai dengan usia, kemampuan dan mata pelajaran yang dipelajari termasuk
kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan kurikulum, seperti halnya bahan-bahan
untuk referensi, untuk pekerjaan atau tugas, untuk bahan bacaan, untuk rekreasi
dan kegemaran.
b) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian
atau pengaturan perpustakaan sekolah merupakan tanggungjawab pustakawan sekolah
organizing merupakan aspek manajemen yang menyangkut penyusunan organisasi
manusia dan bahan atau materi. Kegiatan ini meliputi:
1) Pengaturan
pelayanan peminjaman yang efisien kepada staf pengajar maupun siswa.
2) Menyediakan
system yang efisien mengenai pelayanan pemesanan bahan atau koleksi yang ada di
sekolah dan memberikan sistem peminjaman silang layan (inter-library loan) untuk bahan-bahan yang ada di luar sekolah.
3) Memberikan
system yang fleksibel bagi siswa baik
perorangan maupun kelompok, serta staf pengajar untuk menggunakan perpustakaan
sekolah untuk tujuan proses belajar mengajar.
4) Menjalankan
suatu system yang memungkinkan sumber-sumber informasi dalam bentuk perangkat
keras (jika dipusatkan) dapat digunakan dengan cara yang sehemat dan seefisien
mungkin ke berbagai tempat di sekolah.
5) Mengatur
produksi sumber belajar di dalam perpustakaan sekolah (jika ada)., dan
6) Mengawasi
dan mengatur pekerjaan bagi pustakawan atau staf perpustakaan yang lain (jika
ada).
c) Pengaturan Staf (Staffing)
aspek lain dari manajemen
perpustakaan sekolah yang perlu diperhatikan oleh sekolah adalah pengaturan
staf atau personil. Staffing adalah kegiatan pengaturan, pemantauan dan
pembinaan staf sesuai tugas dan tanggung jawab yang diberikan berdasarkan
kemampuan dan bidang keterampilan yang dimiliki.
Dalam kegiatan staffing, seorang
pustakawan sekolah harus mengetahui teknik dan proses yang dibutuhkan dalam
seleksi dan penerimaan staf, training atau pelatihan staf, berkomunikasi dengan
staf, dan pelayanan kepada staf. Dibeberapa sekolah self manajemen merupakan
kegiatan yang penting. Unsur penting dalam manajemen personel termasuk:
training, motivasi, dan komunikasi.
Identifikasi terhadap keperluan
pelatihan bagi staf perpustakaan mungkin tidak sulit dilakukan, tetapi
identifikasi terhadap kebutuhan pelatihan bagi diri sendiri kadang kala lebih
sulit dilakukan. Motivasi dan dedikasi adalah unsur lain yang perlu dipertimbangkan
dalam kegiatan manajemen perpustakaan sekolah, Marshal berpendapat bahwa hampir
di seluruh perpustakaan sekolah, pemberi motivasi adalah merupakan salah satu
tugas manajer kepada staf yang ada di perpustakaan. Motivasi yang ditumbuhkan
di dalam diri setiap staf akan memiliki dampak positif dan akan sangat
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan. Staf yang memiliki motivasi kerja yang
tinggi akan senantiasa melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
dengan sungguh-sungguh tanpa merasa terbebani. Dengan demikian tujuan utama
perpustakaan sekolah, yaitu memberikan pelayanan yang terbaik kepada para
pemakai, akan semakin terwujud. Sebaliknya, jika seorang staf tidak memiliki
motivasi kerja yang tinggi, dia akan cenderung malas, tidak efektif dan efisien
dalam bekerja, asal bekerja tanpa memperhatikan aturan atau ketentuan yang
telah ditetapkan, dan pada akhirnya akan menyebabkan orang tersebut menjadi
frustrasi.
d) Pengarahan Atau (Directing)
Pengarahan adalah
suatu kegiatan atau usaha untuk mendorong orang lain dalam mencapai tujuan
tertentu yang telah diterapkan. Dalam konteks perpustakaan sekolah, pengarahan
merupakan tanggung jawab pimpinan perpustakaan. Dengan kata lain peran seorang
pimpinan benar-benar diperlukan dalam mendorong staf yang dipimpinnya, sehingga
mereka dapat bekerja seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Kegiatan mengarahkan
atau kegiatan memimpin, merupakan tugas yang tidak mudah untuk dilakukan.
Seorang pemimpin harus mampu memahami permasalahan yang kompleks dari orang
yang dipimpin seperti perilaku, sikap, kebiasaan atau emosi, maupun
kebutuhannya. Mengingat banyaknya orang yang dipimpin yang sudah pasti
memilikin perbedaan, maka pemimpin harus siap denganmetode atau cara-cara
tertentu untuk menghadapi segala kemungkinan yang mungkin timbul atau terjadi.
e) Pengendalian (Controlling)
Pengontrolan merupakan
aspek lebih lanjut dari manajemen perpustkaan. Pengontrolan adalah kegiatan
meneliti dan mengawasi agar semua tugas dan pekerjaan dilakukan sesuai dengan
pertelaan tugas dan peraturan yang ada
B. Kedudukan Perpustakaan
Sekolah Dalam Struktur Organisasi Sekolah
dan Anggarannya
a.Kedudukan Perpustakaan Didalam
Struktur Organisasi Sekolah
Kedudukan
atau posisi perpustakaan sekolah adalah langsung dibawah kepala sekolah dan
sejajar dengan bagian-bagian lain seperti bagian administrasi, pengajaran,
kesiswaan, dan bagian ko-kurikuler.
Perpustakaan
sekolah merupakan salah satu komponen dari sekolah yang letaknya dapat dilihat
pada bagan berikut ini:
BP 3
|
Ka Sekolah
|
Tata Usaha
|
Perpustaka sekolah
|
Urusan Pengajaran
|
Urusan Kesiswaanaan
|
Urusan
Ko-Kurikuler
|
Guru Kelas
|
Murid-Murid
|
Contoh Struktur Organisasi Sekolah
a.
Anggaran
Perpustakaan Sekolah
1. Mengajukan
Anggaran Kepada Kepala Sekolah
Mengajukan anggaran
kepada kepala sekolah karena suatu sistem yang berlaku masih memungkinkan
adanya pengolahan yang terpusat. Artinya pendanaan untuk semua bidang, baik
pepustakaan, olahraga, kesenian dan lain-lain, ditentukan dalam suatu anggaran
sekolah secara keseluruhan
2. Usaha
Sendiri
Merupakan sesuatu
yang sangat baik apabila perpustakaan sekolah mampu memperoleh tambahan dana dengan usaha sendiri. Banyak
sekali cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh tambahan lain. Misalnya dengan
kegiatan pemberian jasa dalam perolehan informasi
3. Kerjasama
Dengan Pihak Luar
Menjalin kerjasama dengan pihak lain merupakan usaha yang sangat
baik dalam rangka memperoleh tambahan dana pengembangan perpustakaan
C.Kerjasama Dengan Lembaga Lain
Beberapa hal prinsip yang harus
dipertimbangkan dalam membina kerjasama dalam instansi atau lembaga lain:
1. Objektif
Dan Resmi
Suatu rencana
kerjasama yang akan dilakukan harus merupakan keinginan dari kedua belah pihak.
Oleh karena itu segala sesuatu yang menyangkut kerjasama tidak boleh
bertentangan dengan kebijaksanaan yang dijalankan oleh pimpinan kedua instansi
tersebut
2. Tertib
Dan Disiplin
Hubungan kerjasama
akan dapat terselenggara dengan lancar dan selekstif apabila kedua belapihak
menjunjung tinggi ketertiban dan kedisiplinan bekerja
3. Saling
Menguntungkan
Simbiose mutualisme
perlu ditanamkan dalam upaya menjalin kerjasama. Kesan atau anggapan lembaga
harus mendapat keuntungan dari lembaga lain
4. Kesinambungan
Kesinambungan hubungan sebaiknya
tetap dijalin, sehingga suatu saat jika diperlukan dan memungkinkan dapat
dilakukan kerjasama lagi
D.Laporan Kegiatan Perpustakaan
Sekolah
Beberapa hal pokok
yang mencerminkan seluruh kegiatan perpustakaan sekolah :
1. Dasar
Dilakukannya Kegiatan
Pada bagian awal sebuah laporan,
perlu diuraikan kembali secara singkat dan jelas hal-hal yang mendasari
dilakukannya suatu kegiatan atau program.
2. Pelaksanaan
Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan merupakan bagian
yang amat fital karena bagian inilah yang bisa memberikan gambaran tentang
jalannya suatu kegiatan secara keseluruhan. Hal-hal yang perlu dimuat
diantaranya adalah jenis kegiatan yang dilakukan, proses pelaksanaannya tepat
waktu mengalami habatan, sukses ataupun gagal
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Terdapat
berbagai macam definisi manajemen, namu pada dasarnya istilah tersebut
mengandung aspek-aspek yang sama, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengaturan staf, pengarahan, dan pengendalian. Sebagai suatu system, sekolah
terdiri atas berbagai komponen (unsur) yang satu sama lain berbuhungan dengan
erat
Perpustakaan
sekolah perlu mengadakan kerja sama dengan berbagai perpustakaan dan pusat
informasi serta lembaga-lembaga lain yang terkait dengan tujuan untuk
memuktahirkan koleksi, pengetahuan, kemampuan dan keterampilan para pustakawan
sekolah. Kerjasama ini hendaknya dilandasi dengan beberapa prinsip demi
kelancara kerjasamanya, yaitu : objek dan formal, terbit dan disiplin, saling
menguntungkan, dan berkesinambungan
Brewer, Margaret L. dan Willis, Sharon
O. 1970. The Elementary School Library.
The Shoe String Press. Inc`
Davies, Ruth Ann. 1974. The School Library Media Center A Force For
Educational Excellence. New York: R.R Bowker Co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar